Rabu, 22 Juni 2011

Tulang lapis kulit


   Panas terik hari ini membuat ku haus,aku pergi ke sebuah warung untuk melepaskan dahaga ku ini,terlihat dari kejauhan seonggok tulang tak berdaging mengayuh sebuah becak, sebetulnya sudah tdak layak di sebut sebuah kendaraan karna becak tersebut terlihat sangat tua dengan kayu yag mulai usang di makan usia, kurasa usia becak tersebut sama dengan usia yg mengayuhnya.Dengan nafas dan tenaga yg masih tersisa ia terus mengayuh becaknya untuk mendapatkan penumpang yg akan menghasilkan recehan demi recehan untuk menghidupi keluarganya.
Ku parkirkan motor butut ku d pinggir jalan,dan aku duduk di sebuah kursi untuk minum segelas es cendol,taklama peria tak bertulang tersebut sampai di dekat ku,ia berhenti dan memesan segelas es cendol untuk di bungkus agar ia tetap dapat mencari penumpang.Sambil sesekali aku mencuri pandang untuk melihatnya yg menghembuskan nafas yg sedikit tersisa.
Aku merasa kasihan kepadanya,aku memberanikan diri untuk menyapanya :
" slamat siang pak,knp bapak masih bekerja sekeras ini?"
-saya memang sudah tua,tp apa saya tidak boleh bekerja lagi? -
"tentu boleh tapi pekerjaan bapak sekarang ini sangat berat dan membutuhkan tenaga yg besar"
-selama saya masih bernafas saya akan tetap berusaha untuk mendapatkan uang walaupun itu berat -
"dimana anak bapak?"
-saya sudah tidak memiliki anak,ia pergi meninggalkan ku setelah menjadi orang yg sukses-

 (aku terdiam sejenak,kemudian aku berniat memberikan sejumlah uang kepadanya walaupun tidak seberapa.)
"ini pak saya ada sedikit uang mungkin tidak seberapa "
-maaf dek saya bukan pengemis, masih bisa cari duit sendiri ,simpan saja duitnya untuk orang yg lebih membutuhkan,saya pergi dulu-
iyapun langsung membayar dan pergi begitu saja meninggalkan ku dan kembali mngayuh becak tuanya.
betapa hebat peria itu meskipun tinggal kulit yg manyalapisi tulangnya tp ia masih tetap berusaha sendiri tanpa mengharapkan belas kasih orang lain.
 Dari sini aku sadar semua pasti dapat kita lalui jika kita bersungguh" dan mau berusaha.Jangan pernah mengharapkan belaskasih orang selama kita masih bisa menjalankannya.