Kamis, 22 September 2011

Gadis berjilbab orange

Malam itu sangat dingin tidak seperti kota dimana ku tinggal, aku berjalan pelan menggunakan sepeda butut bekas peninggalan ayah ku.Aku menyusuri sebuah jalan yang di sekelilingnya adalah persawahan dan tanpa di terangi lampu jalan sedikitpun, hanya cahaya bulanlah yg memandu perjalanan ku pulang.
Ini hari ke 3 aku berada di sini untuk berlibur dan menenagkan hati ku.Aku cukup takut berjalan sendiri biarpun aku minum EXTRA J*S aku tetap lelaki yang juga punya rasa takut,dan juga rasa sakit.
Dengan perlahan aku berjalan,dinginnya malam itu membuat badan ku menggigil,sesekali badan ku bergetar membuat sepedaku sedikit tidak seimbang.Jalanan sangat sepi hanya sesekali kendaraan bermotor melintas maklum saja ini adalah jalan pedesaan.
Sesampainya di sebuah tikungan dekat rumah ku, terlihat preman-preman kampung sedang berkumpul di sebuah rumah kosong yang belum selesai di bangun,mereka menggenggam botol minuman sambil menghisap rokok,mereka teman-teman ku,sebenarnya mereka bukan preman tetapi hanya sebutan ku kepada mereka,meraka adalah pemuda-pemuda tanggung seumuran ku yang rumahnya tidak jauh dari tempat tinggal ku.Mereka hanya anak muda yang ingin merasakan kebebasan dan masih mencari jati diri, tidak seperti preman yang sering melakukan kejahatan seperti di kota-kota besar.
Aku menghentikan kayuhan ku dan menyandarkan sepeda ku di dinding rumah tersebut.Akupun ikut bergabung bersama mereka,meski aku tidak pernah melakukan ini sebelumnya,
aku ikut serta untuk menghangatkan badan ku yang menggigil kedinginan di terpa angin malam sepanjang perjalanan tadi,dan juga karna hati ku yang sedang di terpa keggalauan,dihembus angin rindu terhadap kekasih yang jauh di sana.
Aku mengambil sebatang rokok dan membakarnya sesekali aku termenung mamandang langit yang mendung dan bulan yang bersinar.Dalam hati ku bertanya sedang apa kau di sana? adakah kau merindukanku, seperti aku yang merindukan mu? tapi semua hanya harapan kosong dari ku,karna tiada sebuah messagepun yang berbunyi di hand phone ku,yang menandakan kau tidak merindukan ku.
Rokok pertamapun habis tapi tidak membuat badan ku hangat sedikitpun,ku coba berbaring dan menggenggam sebotol minuman keras lalu meneguknya sedikit demi sedikit hingga botol pertamapun habis yang lumayan membuat ku hangat dan melupakan kegalauan ku saat itu.Ku minta botol ke dua kepada teman ku dan akupun menghabiskannya kembali,entah berapa botol yang telah aku minum hingga aku tertidur tak sadarkan diri.
Di pagi harinya aku terbangun,aku melangkah lunglai sambil mendorong sepedaku hinga  rumah yang masih tampak sepi,diam-diam aku memasuki rumah karna takut jika ada yang melihat ku begini,bisa kena hajar habis-habisan aku jika ketahuan.Dengan langkah yang masih gontai aku berjalan menuju kamar tiba-tiba aku terkejut melihat paman ku yang telah bangun,tatapan matanya tajam melihat ku seketika langkah kaki kupercepat menuju kamar,aku tak berani memandangnya apalagi menyapanya.
Sesampainya di kamar aku membaringkan tubuh ku yang lemah hingga siang menyapa.Aku terbangun oleh teriakan ibu yang memanggil, kemudian aku bergegas bangun dan munuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh ku karna siang ini aku akan menemani ibu ke sebuah acara temannya yang tak jauh dari tempat tinggal ku.
Cukup banyak orang yang datang,aku duduk sendiri di sebuah kursi sambil menikmati hidangan yang telah di sediakan,taklama aku melihat seorang gadis berjilbab orange  yang baru saja turun dari sebuah mobil,aku penasaran seperti apa paras wanita ini pandangan ku taklepas sedikitpun dari wajahnya,semakin lama ia semakin dekat dan akhirnya aku melihat paras ayu dari wajahnya.
Aku terpana melihatnya dengan mengenakan jilbab orange yang kontras dengan kulitnya yang putih dan halus serta wajah yang cantik di hiasi kumis tipis di atas bibirnya,itu tambah membuatnya terlihat sangat manis,aku bertanya dalam hati siapakah wanita ini?
aku ingin sekali menjadi kekasihnya kala itu,seketika aku melupakan kekasih ku yang jauh di sana.Takhenti-hentinya aku mengaguminya kala itu,ingin rasanya menyapa dan memulai pembicaraan dengannya tapi mulut ku sulit untuk di buka mungkin karna aku gugup,kala itu jantung ku berdegup kencang tidak seperti aku melihat wanita-wanita lainnya.Mungkinkah ini yang di namakan cinta pandangan pertama?
setelah beberapa lama iapun pamit pulang kepada yang punya rumah,sungguh menyesal aku dan menyalahkan diri ku kenapa aku tidak berkenalan dengannya atau meminta nomor Hpnya apa boleh buat semua sudah terjadi.
Aku berharap agar dapat di pertemukan kembali dengannya suatu hari nanti jika memang kami jodoh,karna ke esokan harinya aku akan kembali ke kota dimana aku tinggal dan menjalanin rutinitas ku yang padat,bertarung dengan kerasnya hidup di kota besar.

---------------------------THE END---------------------------

6 komentar:

  1. okey juga nih..
    pengalaman pribadi ya bang?
    cikiciw~

    BalasHapus
  2. ngga hanya sebuah khayalan belaka kok

    BalasHapus
  3. selama tangan, otak dan hati berfungsi dengan baik insyaallah berproduksi

    BalasHapus
  4. yang punya rumah > keren sih cerita nya jan, tapi selalu aku bakal nge kritik bahasa ko
    satu lagi no.HP
    :D

    BalasHapus
  5. alhamdulilah yah,makasih masukannya :p

    BalasHapus

Silahkan komentar sesuka anda sesuai dengan norma-norma yang ada,admin berhak menghapus komentar yang di anggap melanggar aturan....:D